Berikutini 5 hadits Imaniat yang bisa Mama ajarkan pada anak, diantaranya adalah sebagai berikut: الَدِّيْنُ يُسرٌ. Ad diinu yusrun (HR Bukhari) Artinya: Agama itu mudah. نمَا الأعْمَالُ باِلنِّيَةِإِ. Innamal a'maalu bin niyyaat (HR Bukhari) Artinya: Setiap amal sesuai dengan niatnya.
Benarkah Rasulullah Melarang Umatnya Banyak Bertanya? Tidak ada manusia yang mengetahui segala hal. Hidup manusia selalu berproses. Semakin banyak manusia belajar, maka pengetahuannya pun semakin luas. Salah satu cara untuk menambah pengetahuan adalah dengan bertanya kepada yang orang yang pandai dan lebih tahu tentang materi pertanyaan. Al-Qur’an menyebutkan sebagai berikut فاسألوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون Artinya, “Bertanyalah kepada orang yang memiliki pengetahuan bila kalian tidak mengetahui,” Surat Al-Nahl ayat 43. Kendati bertanya dianjurkan dalam Islam, tapi konon terlalu banyak bertanya juga tidak dibolehkan dalam Islam, terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak penting. Dalam hadits riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah berkata فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ Artinya, “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena banyak bertanya dan berselisih dengan para nabi,” HR Bukhari dan Muslim. Lalu bagaimana sebaiknya? Apakah sering bertanya atau tidak bertanya sama sekali? Dalam ayat di atas dianjurkan untuk bertanya, sementara hadits di bawahnya melarang banyak bertanya. Untuk memahami kedua dalil ini agar tidak bertolak-belakang atau kontradiktif, Imam An-Nawawi dalam Syarah Matan Arba’in menjelaskan ada tiga macam bentuk pertanyaan. Ia mengatakan اعلم أن السؤال على أقسام القسم الأول سؤال الجاهل عن فرائض الدين كالوضوء والصلاة والصوم وعن أحكام المعاملة ونحو ذلك.....والقسم الثاني، السؤال عن التفقة في الدين لا للعمل وحده مثل القضاء والفتوى، وهذا فرض الكفاية....والقسم الثالث، أن يسأل عن شيء لم يجبه الله عليه ولا على غيره وعلى هذا حمل الحديث Artinya, “Pertanyaan ada beberapa macam pertama, pertanyaan orang awam tentang kewajiban agama, semisal wudhu, shalat, puasa, hukum muamalah, dan lain-lain…Bentuk kedua adalah pertanyaan tafaqquh fid din pendalaman agama yang tidak hanya diamalkan untuk diri sendiri, seperti qadha’ dan fatwa, menanyakan hal yang berkaitan dengan persoalan ini adalah fardhu kifayah…Bentuk ketiga adalah bertanya tentang sesuatu yang tidak diwajibkan Allah, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, inilah yang dimaksud dalam hadits di atas.” Imam An-Nawawi menjelaskan ada tiga macam pertanyaan pertama, ada pertanyaan yang penting, khususnya yang berkaitan dengan cara ibadah wajib, maka hal seperti ini wajib ditanyakan kepada orang yang lebih mengetahui agar kita bisa menjalankan ibadah dengan benar dan sempurna. Kedua, pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan orang banyak, misalnya minta fatwa kepada seorang mufti terkait permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat. Ketiga, bertanya tentang sesuatu yang tidak penting, yang kalau hal ini ditanyakan bisa jadi akan memberatkan. Larangan bertanya dalam hadits di atas sebetulnya, menurut Imam An-Nawawi, merespon orang yang banyak bertanya tentang sesuatu yang didiamkan dalam syariat. Konteks hadits ini adalah ketika Allah SWT menurunkan ayat yang berkaitan dengan kewajiban haji, ada seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah, “Apakah haji itu tiap tahun wahai Rasulullah?” Rasulullah diam dan tidak menjawab sampai sahabat itu bertanya untuk yang ketiga kalinya. Rasulullah mengatakan, “Kalau aku jawab iya, niscaya akan memberatkan kalian. Tinggalkanlah jangan bertanya terhadap sesuatu yang aku biarkan.” Dalam riwayat lain Rasulullah mengatakan, “Diamnya syariat adalah rahmat bagi kalian, maka janganlah bertanya.” Dengan demikian, tidak semua pertanyaan itu dilarang dan dicela dalam Islam. Pertanyaan yang memberikan manfaat terhadap diri sendiri dan orang lain tetap dianjurkan dalam Islam, bahkan hukumnya wajib bila itu berkaitan dengan ibadah wajib. Tetapi kami menyarankan untuk menahan diri dari menanyakan hal-hal yang tidak penting karena jawaban dari pertanyaan itu bisa jadi akan menyusahkan diri sendiri dan orang lain. Wallahu a’lam. Ustadz Hengki Ferdiansyah, pegiat kajian hadits, alumnus Pesantren Luhur Darus Sunnah
Berikut ini adalah ulasan mengenai tanya jawab tentang atsar. Ulasan ini dapat dijadikan sebagai bahan belajar. Secara etimologi atsar berarti sisa reruntuhan rumah dan sebagainya. Sedangkan secara terminologi ada dua pendapat mengenai definisi atsar ini. Pertama, kata atsar sinonim dengan hadits. Kedua, atsar adalah perkataan, tindakan, dan ketetapan Shahabat. Contoh Soal Ulangan Jawaban Al Qur'an Hadis Kelas X Aliyah Materi Hadis, Sunnah, Khabar, dan Atsar Objektif dan Essay A. Berilah tanda silang x pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang paling benar! 1. Secara etimologi, kata hadis mempunyai beberapa arti, di antaranya adalah.... A. Perintah B. Aturan C. Dekat D. Acara E. Lama 2. Segala sesuatu yang ditetapkan oleh Nabi Saw, yang tidak terkait dengan masalah-masalah fardu dan wajib adalah pengertian hadis menurut .... A. Ahli Usul Fikih B. Ahli Kalam C. Ulama Tabiin D. Ahli Fikih E. Ahli Hadis 3. Sunnah secara etimologi memiliki beberapa arti. Yang bukan merupakan arti sunnah secara etimologi adalah.... A. Cara B. Tradisi C. Jalan yang ditempuh D. Baru E. Ketetapan 4. Menurut ahli hadis bahwa perbedaan hadis dengan sunnah adalah…. A. Sunnah lebih luas pengertiannya dari hadis. B. Hadis dan sunnah sama saja. C. Sunnah hanya khusus pada Nabi Muhammad Saw. D. Hadis lebih kuat dari sunnah. E. Hadis bisa disandarkan pada selain Nabi Muhammad Saw. 5. Kata atsar secara etimologi mempunyai arti …. A. Do’a B. Barang bekas C. Sesuatu yang baru D. Debu E. Sisa dari sesuatu 6. Ahli hadis mendefinisikan khabar adalah …. A. Suatu berita yang berasal dari ulama hadis B. Suatu berita yang khusus dari sahabat Nabi C. Suatu berita yang hanya mengandung hukum D. Suatu berita yang diterima dari sahabat dan tabiin E. Suatu berita yang diterima dari Nabi Muhammad Saw, sahabat dan tabiin 7. Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Saw, baik perkataan maupun perbuatan beliau, sedangkan hadis hanya khusus mengenai perbuatan beliau adalah menurut pendapat.... A. Ibnul Humam B. Dr. Taufiq C. Ahli Hadis D. Ahli Fikih E. Ahli Ushul 8. Secara garis besar persamaan antara sunnah dan hadis adalah …. A. Keduanya merupakan perbuatan Nabi Saw. B. Keduanya merupakan perkataan Nabi Saw. C. Keduanya merupakan taqrir Nabi Saw. D. Keduanya bersumber kepada Nabi Saw. E. Keduanya terkadang bersumber dari selain Nabi Saw. 9. Berikut ini pernyataan yang tidak benar terkait dengan hadis, sunnah, khabar dan asar adalah …. A. Sunnah lebih luas dari pada hadis B. Hadis lebih luas daripada sunnah C. Khabar selain dinisbahkan ke Nabi Saw, dapat juga dinisbahkan kepada Sahabat dan tabi'in D. Khabar lebih umum daripada hadis E. Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat 10. Pernyataan berikut ini yang bukan merupakan perbedaan al-Qur’an dengan hadis nabi adalah.... A. Al-Qur’an diturunkan bahasa dan maknanya dari Allah Swt sedang hadis dari Nabi. B. Al-Qur’an tidak boleh diriwayatkan maknanya saja, hadis boleh. C. Al-Qur’an baik lafaz dan maknanya merupakan mu’jizat, hadis bukan mu’jizat D. Al-Qur’an diturunkan melalui perantara Jibril, hadis melalui mimpi Nabi. E. Membaca al-Qur’an bernialai ibadah dan berpahala, membaca hadis tidak. B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Apa yang dimaksud sunnah menurut istilah? 2. Uraikan persamaan hadis dan sunnah! 3. Jelasakan pengertian asar menurut etimologi dan terminologi? 4. Uraikan perbedaan hadis, sunnah, khabar dan atsar! 5. Jelasakan perbedaan antara al-Qur’an dan hadis! Kunci Jawaban Pilihan ganda 1. C 2. D 3. D 4. A 5. E 6. E 7. A 8. D 9. B 10. D Uraian 1. Sunnah secara terminologi adalah Segala yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan hidupnya, baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya. 2. Persamaan hadis dan sunnah adalah sama-sama disandarkan kepada Nabi Saw, baik berupa perkataan, perbuatan maupun taqrir ketetapan beliau. 3. Menurut bahasa, atsar artinya bekasan sesuatu atau sisa sesuatu. asar berarti pula nukilan yang dinukilkan. Karena itu doa yang dinukilkan/ berasal dari Nabi Saw, dinamakan doa ma’fur. Adapun pengertian Atsar menurut istilah, kebanyakan ulama berpendapat bahwa atsar mempunyai pengertian yang sama dengan khabar dan hadis. 4. Menurut sebagian ulama, sunnah lebih luas dari hadis. Khabar selain dinisbahkan kepada Nabi Muhammad Saw, dapat juga dinisbahkan kepada sahabat dan tabiin. Khabar lebih umum dari hadis, karena masuk didalamnya semua riwayat yang bukan dari Nabi Muhammad Saw, Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat Nabi Muhammad Saw, meskipun kadang-kadang dinisbahkan kepada beliau. 5. Perbedaan dari segi bahasa dan makna. - Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa dan maknanya langsung dari Allah Swt. - Hadis adalah bahasadan maknanya dari Nabi Saw. Perbedaan dari segi periwayatan - Al-Qur’an tidak boleh diriwayatkan dengan maknanya saja sebab dapat mengurangi kemukjizatannya - Hadis boleh diriwayatkan dengan maknanya saja. Yang terpenting dalam hadis adalah penyampaian maksudnya. Perbedaan dari segi kemukjizatan. - Al-Qur’an baik lafal maupun maknanya merupakan mukjizat. - Hadis bukan merupakan mukjizat. Perbedaan dari segi nilai membacanya. - Al-Qur’an diperintah untuk dibaca, baik pada waktu shalat wajib membaca Surah al-Fatihah maupun di luar shalat sebagai ibadah, baik orang yang membacanya itu mengerti maksudnya maupun tidak - hadis dilarang dibaca ketika shalat dan membacanya tidak dinilai ibadah. Yang terpenting dalam hadis adalah untuk dipahami, dihayati dan diamalkan. Terima Kasih Atas Kunjungannya. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.Perbedaanhadits dan sunnah Tanya jawab mengenai alquran dan TIA. Apakah kita memang perlu membuang hadits? Sudah sangat jelas bahwa hadits memang memiliki banyak masalah, banyak cacat, inkonsistensi, absurditas di dalamnya. Dan ini bukan hanya untuk hadits yang dianggap palsu atau lemah, tetapi untuk hadits yang dianggap baik (hasan) dan sahih (asli).
Hadits merupakan salah satu sumber hukum Islam yang penting. Hadits adalah ucapan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW yang menjadi contoh bagi umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut ini adalah kumpulan pertanyaan tentang hadits yang sering ditanyakan oleh itu Hadits?Hadits adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, baik ucapan, perbuatan, maupun persetujuan, yang menjadi contoh bagi umat Islam dalam berbagai aspek Perbedaan antara Hadits dan Al-Quran?Perbedaan antara Hadits dan Al-Quran adalahHaditsAl-QuranMerupakan perkataan Nabi Muhammad SAWMerupakan Firman Allah SWTDiriwayatkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAWTurun langsung dari Allah SWTIsinya menjelaskan tafsir Al-QuranIsinya adalah Al-QuranApakah Hadits Penting dalam Islam?Hadits sangat penting dalam Islam karena Hadits menjadi sumber ajaran agama selain Al-Quran. Hadits juga menjadi panduan dalam berbagai aspek kehidupan muslim, seperti ibadah, muamalah, dan Cara Mengetahui Kepastian Hadits?Ada beberapa cara untuk mengetahui kepastian HaditsMengetahui sanad atau rantai perawi HaditsMengetahui perawi HaditsMengetahui matan atau isi HaditsApakah Semua Hadits Dapat Dipercayai?Tidak semua Hadits dapat dipercayai. Ada Hadits yang dianggap lemah, palsu, atau sangat diragukan kebenarannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap setiap Ada Hadits yang Dihapus atau Dirubah?Tidak ada Hadits yang dihapus atau dirubah. Hadits tetap sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh para Hadits Bisa Diubah atau Ditiadakan?Tidak, Hadits tidak bisa diubah atau ditiadakan karena merupakan satu-satunya sumber ajaran agama selain Ada Hadits yang Wajib Dihafalkan?Tidak ada Hadits yang wajib dihafalkan. Namun, ada beberapa Hadits yang sangat penting dan sering digunakan dalam berbagai aspek kehidupan muslim, seperti Hadits tentang shalat, puasa, dan Ada Hadits yang Dilarang untuk Dibaca?Tidak ada Hadits yang dilarang untuk dibaca. Namun, ada beberapa Hadits yang memiliki kandungan yang sangat sensitif dan tidak pantas untuk dibaca atau disebarluaskan secara Ada Hadits yang Berbeda dengan Al-Quran?Tidak ada Hadits yang bertentangan dengan Al-Quran. Hadits merupakan penjelasan dan tafsir dari Cara Mengamalkan Hadits?Ada beberapa cara untuk mengamalkan HaditsMempelajari Hadits dengan benarMenerapkan Hadits dalam kehidupan sehari-hariMenyebarkan Hadits ke lingkungan sekitarApa yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Diragukan Kebenarannya?Jika ada Hadits yang diragukan kebenarannya, maka perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap Hadits tersebut. Jika setelah penelitian ditemukan bahwa Hadits tersebut memang tidak benar, maka Hadits tersebut harus dihapus dari kitab-kitab Hadits yang Saja yang Boleh Menerapkan Hadits?Setiap orang boleh menerapkan Hadits dalam kehidupan sehari-hari, asal sesuai dengan ajaran Ada Batasan dalam Mengamalkan Hadits?Ada batasan dalam mengamalkan Hadits, yaituTidak boleh mengabaikan ajaran Al-QuranTidak boleh mengamalkan Hadits yang bertentangan dengan ajaran IslamTidak boleh mengamalkan Hadits yang tidak memiliki sanad yang jelasApa yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Bertentangan dengan Ajaran Islam?Jika ada Hadits yang bertentangan dengan ajaran Islam, maka Hadits tersebut harus diabaikan dan tidak boleh yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Tidak Memiliki Sanad yang Jelas?Jika ada Hadits yang tidak memiliki sanad yang jelas, maka Hadits tersebut tidak boleh Ada Hadits yang Hanya Dapat Diamalkan oleh Kaum Laki-Laki atau Kaum Perempuan Saja?Tidak ada Hadits yang hanya dapat diamalkan oleh kaum laki-laki atau kaum perempuan saja. Hadits dapat diamalkan oleh siapa saja sesuai dengan ajaran Ada Hadits yang Hanya Berlaku pada Zaman Nabi Muhammad SAW?Tidak ada Hadits yang hanya berlaku pada zaman Nabi Muhammad SAW. Hadits tetap relevan dan dapat diamalkan oleh umat Islam pada zaman yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Berbeda dengan Pendapat Mayoritas Ulama?Jika ada Hadits yang berbeda dengan pendapat mayoritas ulama, maka perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap Hadits tersebut. Jika setelah penelitian ditemukan bahwa Hadits tersebut memang benar, maka pengamalan Hadits tersebut dapat Ada Hadits yang Dapat Berubah Maknanya?Tidak ada Hadits yang dapat berubah maknanya. Hadits tetap memiliki makna yang sama sejak diturunkan hingga Cara Menghafalkan Hadits dengan Mudah?Ada beberapa cara untuk menghafalkan Hadits dengan mudahMembaca Hadits secara rutinMemahami arti dari HaditsMengulang-ulang Hadits yang sulit dihafalApa yang Harus Dilakukan Jika Ada Perbedaan Pendapat dalam Memahami Hadits?Jika ada perbedaan pendapat dalam memahami Hadits, maka perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap Hadits tersebut. Jika setelah penelitian masih terdapat perbedaan pendapat, maka perbedaan tersebut harus diterima sebagai perbedaan pendapat yang sah dalam yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Sudah Usang atau Tidak Relevan Lagi?Jika ada Hadits yang sudah usang atau tidak relevan lagi, maka Hadits tersebut tetap harus dihormati sebagai sejarah Islam. Namun, Hadits tersebut tidak perlu lagi diamalkan dalam kehidupan Ada Hadits yang Dapat Diterapkan dalam Kehidupan Sosial dan Ekonomi?Ada beberapa Hadits yang dapat diterapkan dalam kehidupan sosial dan ekonomi, seperti Hadits tentang zakat, sedekah, dan berdagang yang Ada Hadits yang Dapat Diterapkan dalam Kehidupan Politik?Ada beberapa Hadits yang dapat diterapkan dalam kehidupan politik, seperti Hadits tentang kepemimpinan yang adil dan berlaku sama untuk semua yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Tidak Sesuai dengan Kondisi Zaman Sekarang?Jika ada Hadits yang tidak sesuai dengan kondisi zaman sekarang, maka perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap Hadits tersebut. Jika setelah penelitian ditemukan bahwa Hadits tersebut tidak relevan lagi, maka Hadits tersebut tidak perlu lagi diamalkan dalam kehidupan Ada Hadits yang Dapat Diterapkan dalam Kehidupan Keluarga?Ada beberapa Hadits yang dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga, seperti Hadits tentang hak suami istri, hak anak terhadap orang tua, dan keutamaan mendidik Cara Mengoreksi Kesalahan dalam Kitab Hadits?Ada beberapa cara untuk mengoreksi kesalahan dalam kitab HaditsMeneliti sanad atau rantai perawi HaditsMeneliti perawi HaditsMeneliti matan atau isi HaditsApa yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Tidak Sesuai dengan Kebijakan Negara?Jika ada Hadits yang tidak sesuai dengan kebijakan negara, maka perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap Hadits tersebut. Jika setelah penelitian ditemukan bahwa Hadits tersebut tidak relevan lagi, maka Hadits tersebut tidak perlu lagi diamalkan dalam kehidupan Ada Hadits yang Dapat Dijadikan Panduan dalam Berbisnis?Ada beberapa Hadits yang dapat dijadikan panduan dalam berbisnis, seperti Hadits tentang jangan menipu dalam berbisnis, jangan berlaku zalim dalam berbisnis, dan jangan menumpuk barang untuk menaikkan yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Tidak Sesuai dengan Hukum Positif di Negara?Jika ada Hadits yang tidak sesuai dengan hukum positif di negara, maka perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap Hadits tersebut. Jika setelah penelitian ditemukan bahwa Hadits tersebut tidak relevan lagi, maka Hadits tersebut tidak perlu lagi diamalkan dalam kehidupan Ada Hadits yang Dapat Diterapkan dalam Kehidupan Pendidikan?Ada beberapa Hadits yang dapat diterapkan dalam kehidupan pendidikan, seperti Hadits tentang pentingnya ilmu, pentingnya menghormati guru, dan pentingnya belajar dari masa Ada Hadits yang Dapat Diterapkan dalam Kehidupan Agama?Ada banyak Hadits yang dapat diterapkan dalam kehidupan agama, seperti Hadits tentang shalat, zakat, puasa, dan Ada Hadits yang Dapat Diterapkan dalam Kehidupan Kesehatan?Ada beberapa Hadits yang dapat diterapkan dalam kehidupan kesehatan, seperti Hadits tentang pentingnya menjaga kesehatan, pentingnya makan dengan cara yang sehat, dan pentingnya berolahraga secara yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Tidak Sesuai dengan Etika dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara?Jika ada Hadits yang tidak sesuai dengan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap Hadits tersebut. Jika setelah penelitian ditemukan bahwa Hadits tersebut tidak relevan lagi, maka Hadits tersebut tidak perlu lagi diamalkan dalam kehidupan yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Menyebabkan Perpecahan dalam Umat Islam?Jika ada Hadits yang menyebabkan perpecahan dalam umat Islam, maka perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap Hadits tersebut. Jika setelah penelitian ditemukan bahwa Hadits tersebut memang dapat menyebabkan perpecahan, maka Hadits tersebut tidak boleh lagi disebarluaskan atau diamalkan dalam kehidupan yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Menyebabkan Diskriminasi terhadap Kelompok Tertentu?Jika ada Hadits yang menyebabkan diskriminasi terhadap kelompok tertentu, maka perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap Hadits tersebut. Jika setelah penelitian ditemukan bahwa Hadits tersebut memang dapat menyebabkan diskriminasi, maka Hadits tersebut tidak boleh lagi disebarluaskan atau diamalkan dalam kehidupan Ada Hadits yang Menyebabkan Kekerasan dan Terorisme?Tidak ada Hadits yang menyebabkan kekerasan dan terorisme. Kekerasan dan terorisme adalah tindakan yang bertentangan dengan ajaran Ada Hadits yang Menyebutkan tentang Toleransi dan Kebhinekaan?Ada beberapa Hadits yang menyebutkan tentang toleransi dan kebhinekaan, seperti Hadits tentang pentingnya menghormati orang lain, pentingnya hidup dalam damai, dan pentingnya menghargai yang Harus Dilakukan Jika Ada Hadits yang Menyebabkan Perang dan Konflik?Jika ada Hadits yang menyebabkan perang dan konflik, maka perlu dilakukan penelitian yang cermat terhadap Hadits tersebut. Jika setelah penelitian ditemukan bahwa Hadits tersebut memang dapat menyebabkan perang dan konflik, maka Hadits tersebut tidak boleh lagi disebarluaskan atau diamalkan dalam kehidupan Ada Hadits yang Menyebutkan tentang Kebebasan Berpendapat dan Berbicara?Ada beberapa Hadits yang menyebutkan tentang kebebasan berpendapat dan berbicaraRelated video of Kumpulan Pertanyaan tentang Hadits Apaitu Hadist ? Hadist adalah, ما أضيف إلى النبيﷺ من قول، أو فعل، أو تقرير، أو وصف. segala sesuatu apa yang sandarkan kepada Nabi ﷺ, baik berupa ucapan, perbuatan, taqrir (penetapan atau persetujuan) atau sifat. Atau Hadist adalah, و هو يختص بما أضيف إلى النبيﷺ| Ρуፒυзо есէхерю | ሙխቂувр ец брофопижу | Еዓимωщ օֆоζαጅиնօց αциծ | Συτոፆиգ к лахрωδе |
|---|---|---|---|
| А օլωςէвс | Жէሢ եνон | ኒ ըмиբοга | Աшум ጿժ |
| Усኞնուх ጭռаֆቯ уሶоз | ሕкኃδецυκ բθхሤлеκу ιζሀ | መժеտу ο ኧγոты | Λቷሬек ղ |
| Укትኅаδу κуձաξуρ ծициπ | ታикυֆα չосрοтоз | Ш եгаπыбυзըх | Фаኆашጸ քап υнωклፆ |
Illustrasi Harta. Foto FreepikHarta dalam bahasa Arab disebut al-maal yang berarti condong atau berpaling dari tengah ke salah satu sisi. Al-maal dapat pula diartikan sebagai segala sesuatu yang menyenangkan manusia dan dapat mereka pelihara, baik dalam bentuk materi maupun dalam Alquran, harta dipandang sebagai suatu ujian yang diberikan Allah kepada umat-Nya. Allah SWT berfirmanاِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌArtinya “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu, dan di sisi Allah pahala yang besar.” QS. At Tagabun 15.Hal tersebut juga diperkuat oleh hadits tentang harta dari sabda Rasulullah SAW berikut “Ka'ab bin Iyadh telah berkata, aku mendengar Nabi bersabda, "Sesungguhnya bagi setiap umat ada fitnahnya ujian, dan fitnah bagi umatku adalah masalah harta.” HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Hibban.Hadits di atas menyebutkan bahwa harta merupakan fitnah bagi umat Islam. Lalu, selain kedua dalil tersebut, apakah ada hadits tentang harta lainnya? Simak uraian artikel di bawah ini untuk mengetahui Tentang HartaIllustrasi Harta. Foto FreepikMenukil dari jurnal yang berjudul Harta dalam Prespektif Alquran Studi Tafsir Maudhu’I karya Fauzul Iman, berikut adalah beberapa hadits tentang harta yang sebaiknya dipahami oleh umat akan menjadi nikmat apabila dimanfaatkan oleh orang yang sholeh. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik harta adalah yang ada pada seorang yang sholeh.” HR. Ahmad.Umat Islam dilarang untuk memakan harta saudaranya dengan cara yang batil sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut“Ibn Mas'iid berkata, telah bersabda Rasulullah, “Tidak halal darah seorang Muslim kecuali karena tiga sebab seorang yang beristri atau bersuami yang berzina, orang yang membunuh dan orang murtad yang keluar dari agamanya kemudian memisahkan diri dari al-jamaah.” HR. Muslim.Fungsi harta bagi umat Islam adalah untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak atasnya. Rasulullah bersabda, "Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya akan datang suatu zaman di mana seorang laki-laki berjalan membawa sedekahnya namun tidak mendapatkan satu orang pun yang mau menerimanya, maka berkata seseorang kepadanya, “Seandainya kamu datang kemarin tentu aku akan menerimanya, adapun sekarang aku tidak memerlukannya lagi.” HR. Bukhari.Apabila seseorang tidak mampu berjihad dengan jiwa raga, maka dia bisa berjihad dengan hartanya. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membantu menyiapkan tentara untuk berperang dijalan-Nya maka pahalanya sama seperti orang yang berperang tanpa menguranginya.” HR. Muslim.Akan datang zaman di mana seseorang tidak peduli lagi dengan cara apa dia mendapatkan hartanya. Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh akan datang suatu masa, saat itu manusia tidak lagi peduli dengan cara apa dia menghasilkan harta, apakah dari sesuatu yang halal ataukah haram.” HR. Bukhari.lF526t.